Senin, 30 Juni 2014

Contoh RPP Sejarah SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Kelas/Semester    : X / I
Mata Pelajaran     : Sejarah Indonesia
Topik                   : Kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Pertemuan ke-     : 2

A.       Kompetensi Inti 
1.         Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.         Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,  gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.         Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.         Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.       Kompetensi Dasar
3.6     Mengidentifikasi karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia dan menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini
C.      Indikator Pencapaian Kompetensi 
1.         Menjelaskan konsep akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia
2.         Melaporkan kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan  pada masa  kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
                                         
D.      Tujuan Pembelajaran
       Melalui diskusi, mengamati dan membaca referensi siswa dapat:
1.         Mendeskripsikan wujud akulturasi budaya di Indonesia
2.         Melaporkan bentuk kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan  pada masa  kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

E.       Materi Ajar
1.         Konsep akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia
2.         Wujud akulturasi masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa bahasa
3.         Wujud akulturasi masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa religi/kepercayaan
4.         Wujud akulturasi masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa organisasi sosial kemasyarakatan
5.         Wujud akulturasi masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa sistem pengetahuan
6.         Wujud akulturasi masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa peralatan hidup/teknologi
7.         Wujud akulturasi masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa kesenian


F.       Alokasi Waktu
2 x 45 menit


G.      Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik
Strategi     : Cooperative Jigsaw
Metode     : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan

H.      Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi waktu
Pendahuluan
·         Memberikan salam
·         Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar
·         Menanyakan kehadiran siswa
·         Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
·         Tanya jawab materi sebelumnya mengenai Teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan  Hindu-Buddha di Indonesia
·         Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point
10 menit
Inti
·         Menayangkan gambar Candi Borobudur dan Candi Prambanan melalui power point serta melakukan tanya jawab singkat
·         Siswa mendapatkan penjelasan tentang proses pelaksanaan teknik Jigsaw
·         Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok yang beranggotakan 5-6 orang (kelompok awal)
·         Setiap kelompok mendapatkan tugas:
1.        Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa bahasa dan religi/kepercayaan
2.        Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa organisasi sosial kemasyarakatan
3.        Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa sistem pengetahuan dan peralatan hidup
4.        Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa kesenian
5.        Gambar peninggalan Hindu-Buddha di Indonesia yang tidak terpelihara
·         Masing-masing siswa yang memiliki wacana/tugas yang sama berkumpul dalam satu kelompok (Kelompok ahli)
·         Setiap siswa mencatat hasil diskusi dan kembali ke kelompok awal
·         Dalam kelompok awal dilaporkan hasil diskusi kelompok ahli dan semua anggota kelompok mencatat hasil kelompok ahli
·         Laporan hasil kerja kelompok dengan cara guru menunjuk secara acak untuk melaporkan hasil diskusi kelompok, sampai semua masalah selesai dibahas
·         Siswa yang lain menanggapi
60 menit
Penutup
·         Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan  pada masa  kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
·         Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
·         Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran
·         Siswa membuat tugas kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan  pada masa  kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia dalam bentuk makalah (tugas kelompok dikumpulkan 2 minggu yang akan datang)
·         Mengucapkan salam
20 menit







I.         Penilaian Hasil Belajar
a.     Tes
                       1.          Uraian (terlampir)
                       2.          Pilihan Ganda (terlampir)

b.    Non Tes
1.         Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir)
2.         Lembar pengamatan presentasi (terlampir)
3.         Membuat makalah tentang kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan  pada masa  kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia (kriteria penilaian terlampir)
Format penulisan makalah:
BAB I          Pendahuluan
BAB II        Isi
BAB III       Penutup
a.         Kesimpulan
b.        Saran
Daftar Rujukan
                   Catatan:
                   Makalah diketik dengan menggunakan huruf Arial, 12, spasi 1,5, print-out kertas A4, maksimal 15 lembar.


J.        Sumber Belajar :
·       Buku sumber Sejarah SMA X
-       Djoened Poesponegoro, Marwati, dan Nugroho Notosusanto. 2009. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka.
-       Mulyana, Slamet. 1979. Nagara Kretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara.
-       Soekmono, R. 1985. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Yogyakarta: Kanisius.
-       Yamin, Muhammad. 1966. Lukisan Sedjarah. Djakarta: Djambatan.
·       White board/papan flanel
·       Power point
·       LCD
·       Internet
·       Kartu pembelajaran
·       Peta Sejarah



Mengetahui,                                                                                        ,                       2013   
Kepala Sekolah,                                                                                  Guru Mapel,




(                                   )                                                                       (                                   )
NIP.                                                                                                    NIP.















LAMPIRAN
A.   Evaluasi Hasil
Soal Uraian
1.    Mengapa terjadi akulturasi bahasa pada saat perkembangan masa Hindu-Buddha di Indoneia?
2.    Mengapa terjadi akulturasi religi/kepercayaan pada saat perkembangan agama Hindu-Buddha di Indonesia?
3.    Apa wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa organisasi sosial kemasyarakatan!
4.    Apa wujud akulturasi masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa sistem pengetahuan!
5.    Bagaimana proses akulturasi masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa peralatan hidup/teknologi!
6.    Bagaimana proses akulturasi masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa kesenian!
7.    Bagaimana sikap anda sebagai seorang pelajar apabila ada peninggalan Hindu-Buddha di Indonesia yang tidak terpelihara?

Kunci Jawaban
1.    Perkembangan tingkat berfikir manusia merupakan hasil proses adaptasi dengan lingkungan alam, sosial dan budaya. Unsur-unsur kebudayaan yang datangnya dari luar ikut berperanan dalam proses perkembangan tradisi kebudayaan. Unsur kebudayaan India yang membawa perubahan terhadap kehidupan bangsa Indonesia adalah bahasa dan tulisan. Dimana ketika bangsa Indonesia mulai mengenal tulisan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta, maka sejak saat itulah sudah mulai memasuki jaman sejarah. Dari bahasa dan tulisan bangsa Indonesia sudah dapat meninggalkan tradisi-tradisinya secara tertulis.
     Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam bentuk bahasa dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasa Sansekerta yang dapat ditemukan sampai sekarang. Bahasa Sanksekerta banyak berkembang di wilayah India bagian selatan. Penggunaan bahasa Sansekerta di Indonesia pada awalnya banyak ditemukan pada prasasti (batu bertulis) peninggalan kerajaan Hindu – Buddha pada abad 5 – 7 M. Tetapi untuk perkembangan selanjutnya bahasa Sansekerta di gantikan oleh bahasa Melayu Kuno. Untuk aksara, dapat dibuktikan adanya penggunaan huruf Pallawa, kemudian berkembang menjadi huruf Jawa Kuno (kawi) dan huruf (aksara) Bali dan Bugis.
2.    Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan Dinamisme. Dengan masuknya agama Hindu – Buddha ke Indonesia, masyarakat Indonesia mulai menganut/mempercayai agama-agama tersebut. Agama Hindu dan Buddha yang berkembang di Indonesia sudah mengalami perpaduan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme, atau dengan kata lain mengalami Sinkritisme. Sinkritisme adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan dua kepercayaan yang berbeda menjadi satu. Agama Hindu dan Buddha yang berkembang di Indonesia, berbeda dengan agama Hindu – Buddha yang dianut oleh masyarakat India.
3.    Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat dilihat dalam:

a.    Organisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah masuknya pengaruh India. Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut, maka sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan yang diperintah oleh seorang raja secara turun temurun (konsep dewaraja). Raja di Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau dianggap keturunan dewa yang keramat, sehingga rakyat sangat memuja Raja tersebut. Pemerintahan Raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun seperti di India dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah.
b.    Sistem kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem kasta. Sistem kasta menurut kepercayaan Hindu terdiri dari kasta Brahmana (golongan Pendeta), kasta Ksatria (golongan Prajurit, Bangsawan), kasta Waisya (golongan pedagang) dan kasta Sudra (golongan rakyat jelata). Kasta-kasta tersebut juga berlaku atau dipercayai oleh umat Hindu Indonesia tetapi tidak sama persis dengan kasta-kasta yang ada di India karena kasta India benar-benar diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan, sedangkan di Indonesia tidak demikian, karena di Indonesia kasta hanya diterapkan untuk upacara keagamaan.
4.    Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M. Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga ditemukan perhitungan tahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala.  Candrasangkala adalah susunan kalimat atau gambar yang dapat dibaca sebagai angka. Candrasangkala banyak ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di pulau Jawa, dan menggunakan kalimat bahasa Jawa.
5.    Kemajuan teknologi sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Sebelum pengaruh Hindu masuk ke Nusantara bangsa Indonesia sudah memiliki teknologi yang tinggi khususnya dalam pembuatan alat kehidupan baik yang terbuat dari batu atau logam. Setelah adanya pengaruh Hindu, teknologi semakin maju, misalnya pembuatan candi. Jika dibandingkan dengan candi-candi di India maka candi di Indonesia jauh lebih megah dan kokoh seperti candi Borobudur, candi Prambanan. Dengan demikian, bangsa Indonesia memiliki pengetahuan teknologi yang sudah tinggi.
     Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam seni bangunan Candi. Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India, karena candi di Indonesia hanya mengambil unsur teknologi perbuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan.
     Untuk itu dilihat dari bentuk dasar maupun fungsi candi tersebut terdapat perbedaan. Bentuk dasar bangunan candi di Indonesia adalah punden berundak-undak, yang merupakan salah satu peninggalan kebudayaan Megalithikum yang berfungsi sebagai tempat pemujaan. Sedangkan fungsi bangunan candi itu sendiri di Indonesia sesuai dengan asal kata candi tersebut. Perkataan candi berasal dari kata Candika yang merupakan salah satu nama dewi Durga atau dewi maut, sehingga candi merupakan bangunan untuk memuliakan orang yang telah wafat khususnya raja-raja dan orang-orang terkemuka.
     Di samping itu, dalam bahasa kawi, candi berasal dari kata Cinandi artinya yang dikuburkan. Untuk itu yang dikuburkan didalam candi bukanlah mayat atau abu jenazah melainkan berbagai macam benda yang menyangkut lambang jasmaniah raja yang disimpan dalam Pripih.
     Dengan demikian fungsi candi Hindu di Indonesia adalah untuk pemujaan terhadap roh nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal. Hal ini terlihat dari adanya lambang jasmaniah raja sedangkan fungsi candi di India adalah untuk tempat pemujaan terhadap dewa, contohnya seperti candi-candi yang terdapat di kota Benares merupakan tempat pemujaan terhadap dewa Syiwa.
6.    Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukan. Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief dinding candi (gambar timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak menggambarkan suatu kisah/cerita yang berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Buddha. Dari relief-relief tersebut apabila diamati lebih lanjut, ternyata Indonesia juga mengambil kisah asli cerita tersebut, tetapi suasana kehidupan yang digambarkan oleh relief tersebut adalah suasana kehidupan asli keadaan alam ataupun masyarakat Indonesia.
7.    Cara menghargai peninggalan sejarah:
a.    Turut menjaga agar benda-benda peninggalan sejarah tidak dirusak. Benda-benda peninggalan sejarah harus diamankan dari tangan-tangan jahil.
b.    Mengunjungi museum, candi, makam pahlawan, istana dan lain-lain termasuk salah satu cara menghargai peninggalan sejarah.
c.    Benda-benda peninggalan sejarah adalah kekayaan negara. Kita harus menggunakan secara benar. Benda-benda itu boleh digunakan untuk keperluan penelitian. Benda-benda peninggalan sejarah juga boleh dikunjungi. Benda-benda peninggalan sejarah bukan milik pribadi. Kita tidak memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Misalnya, kita tidak boleh memperjualbelikan benda-benda peninggalan sejarah.

Soal Pilihan Ganda
1.        Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam bidang bahasa adalah ... .
A.       Nisan Malik as Saleh
B.       Negara Krtagama
C.       Inkripsi Yupa
D.       Pararaton
E.        Kronik
2.         Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam bidang religi/kepercayaan adalah ... .
A.       Upacara Ngaben
B.       Upacara Nyepi
C.       Prasasti Tugu
D.       Prasasti Yupa
E.        Candi
3.         Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan adalah ... .
A.       Upacara Nyepi
B.       Upacara Ngaben
C.       Konsep Dewaraja
D.       Konsep Kepala Suku
E.        Raja sebagai kepala pemerintahan
4.         Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam bidang sistem pengetahuan adalah sistem kalender ... .
A.       Candrasengkala
B.       Masehi
C.       Islam
D.       Cina
E.        Saka
5.         Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam bidang peralatan hidup/teknologi adalah ... .
A.       Candi
B.       Relief
C.       Kalender Saka
D.       Konsep Dewaraja
E.        Konsep Macapat
6.         Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam bidang kesenian ... .
A.       Konsep Dewaraja
B.       Kalender Saka
C.       Gamelan
D.       Candi
E.        Relief
7.         Sejak masa kerajaan Hindu-Buddha sampai sekarang yang dikenal menerapkan konsep negara kesatuan adalah ... .
A.       Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya
B.       Sriwijaya, Majapahit, Republik Indonesia
C.       Singosari, Majapahit, Republik Indonesia
D.       Mataram Kuno, Majapahit, Republik Indonesia 
E.        Mataram Kuno, Mataram Islam, Republik Indonesia
8.         Pengaruh kehidupan masa Hindu-Buddha di Indonesia dihubungkan dengan kehidupan masyarakat pada masa sekarang yang dapat diterapkan adalah ... .
A.       Toleransi
B.       Peperangan
C.       Chauvinisme
D.       Separatisme
E.        Diskriminasi
9.         Kegiatan yang berhubungan dengan pelestarian peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia.
                        I.          Mengunjugi museum
                     II.          Menjual kepada kolektor benda purbakala
                  III.          Menjadikan situs sebagai obyek penelitian
                  IV.          Melaporkan ke polisi apabila mengetahui pencurian arca
                     V.          Menyimpan dirumah
Berdasarkan data diatas, yang termasuk peran siswa dalam menjaga peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia ditunjukkan pada nomer ... .
A.    I, II dan III
B.     I, II dan IV
C.     I, III dan IV
D.    II, III dan IV
E.     II, IV dan V
10.     Apabila kamu melihat seseorang dengan sengaja mencoret-coret dinding candi Prambanan yang bermaksud meninggalkan kenangan, maka yang kamu lakukan adalah ... .
A.       Menegur
B.       Menasehati
C.       Membiarkan
D.       Ikut mencoret
E.        Melaporkan kepada petugas

Kunci Jawaban
1.         C
2.         B
3.         C
4.         E
5.         A
6.         E
7.         B
8.         A
9.         C
10.     E









B.   Evaluasi Pembelajaran (Proses)

Lembar Pengamatan

Rubrik kegiatan Diskusi
No.
Nama Siswa
A s p e k  P e n g a m a t a n
Jumlah
Skor
Nilai
Ket.
Kerja sama
Meng-
komunika
sikan pen-dapat
Toleransi
Keaktifan
Menghargai pendapat teman









































Keterangan Skor :                                          
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4                   = Baik Sekali
3                   = Baik
2                   = Cukup
1 = Kurang
                           Skor perolehan
Nilai     =                                      X  100
                           Skor Maksimal (20)                             
          Kriteria Nilai
          A  =                80 – 100             :                             Baik Sekali  
          B  =                70 – 79               :                             Baik
          C  =                60 – 69               :                             Cukup
          D  =                ‹ 60                     :                             Kurang

Rubrik Penilaian Presentasi
No.
Nama Siswa
A s p e k  P e n i l a i a n
Jumlah
Skor
Nilai
Ket.
Komuni
kasi
Sistemati ka penyam
Paian
Wawa
san
Keberanian
Antusias
Gesture dan penampilan













































Keterangan Skor :                                          
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4                   = Baik Sekali
3                   = Baik
2                   = Cukup
1 = Kurang
                           Skor perolehan
Nilai     =                                      X  100
                           Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
          A  =                80 – 100             :                             Baik Sekali  
          B  =                70 – 79               :                             Baik
          C  =                60 – 69               :                             Cukup
          D  =                ‹ 60                     :                             Kurang






Format Penilaian Makalah
Struktur Makalah
Indikator
Nilai
Pendahuluan
Menunjukkan dengan tepat isi :
·      Latar belakang
·      Rumusan masalah
·      Tujuan penulisan.

Isi

·      Ketepatan pemilihan gambar
·      Orisinalitas makalah
·      Mendeskripsikan kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan  pada masa  kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
·      Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas sesuai metode yang dipakai
·      Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
·      Daftar pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan (Ilmiah)
·      Menghindari sumber (akun) yang belum dikaji secara ilmiah

Penutup
·      Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
·      Saran relevan dengan kajian, dan berisi pesan untuk peningkatan kepedulian terhadap hasil peninggalan sejarah Hindu-Buddha di Indonesia

Jumlah


 



Kriteria Penilaian untuk masing-masing indikator:

Sangat sesuai
4
Sesuai
3
Cukup
2
Kurang
1


 
 


                     Skor perolehan
Nilai     =                                      X  100
                           Skor Maksimal (48)

1 komentar:

  1. Merkur 3D Vision for the Merkur 3D Vision,
    The Merkur Vision, a 3D Vision that uses stereoscopic video to 메리트 카지노 쿠폰 create accurate and cinematic experiences. 바카라 The 메리트카지노 Merkur 3D Vision is the

    BalasHapus